Rusmin dan Santi, pasangan suami istri Desa Belumai 1, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong, tak lagi bisa berbuat banyak. Mereka merasa tertipu atas program ini.
Setahun lalu, bersama istri mendapatkan kabar gembira, bantuan bedah rumah dari program RTLH Pemerintah. Angin surga berbalik arah menjadi kenyataan pahit.
“Rumah sudah dirobohkan, tapi program tidak berlanjut,” katanya.
Sedangkan Rudi Hartono. Ayah dua anak ini, memilih jalan lain demi menyelamatkan keluarga. Program bedah rumah yang menjadi harapan, kini menjelma menjadi tagihan hutang.
Seolah tidak ada kepastian, pria penyadap karet ini, memaksa tenaga dan memeras keringat untuk memilih melanjutkan bangunan tempat tinggalnya.
Setelah tak kuasa tinggal dihunian yang tak layak, Rudi nekat meminjam uang kepada tetangga. Dengan harapan bedah rumah akan cair sebagai pembayaran.
“Saya teruskan sendiri membangun rumah mangkrak ini dengan biaya dari hutang. Hingga saat ini sebanyak 10 juta belum terbayarkan, menjalani hidup dengan menanggung malu, sedangkan uang bedah rumah seperserpun belum cair,” ujarnya dengan suara bergetar.
Disisi lain, Wawan Sopian Kadus Desa Belumai 1 mengutarakan akan melakukan langkah tegas.
“Jika dalam waktu 10 hari belum ada kabar yang jelas mengenai bedah rumah mangkrak dan belum dibayarkan Pemda, maka bersama-sama warga yang senasib akan mendatangi kantor Pemerintah,” tutupnya.-*