Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Asa Juara Balap Sepeda, Upgrade Kandang, Konsisten Menang

*Oleh: Muh. Minor

Konsistensi prestasi atlet gowes Lubuklinggau, terus terbukti setiap ajang balap sepeda, baik skala nasional dan internasional.

Telah menjadi kegandrungan bagi kawula muda, bahkan komunitas goweser yang ada, terus menelurkan potensi bakal atlet yang ditekuni sejak Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Lubuklinggau dikomandoi Febrio Fadillah selaku ketua umum.

Bahkan, lewat komunitas dan klub balap sepeda seperti CRF Racing, ISSI tidak putus-putus menghasilkan atlet binaan sendiri, melalui penjaringan sekolah-sekolah, hingga digenjot fisik dan mental melalui CRF.

Catatan apik ditelurkan, pengkaderan atlet digulirkan. Sehingga tidak hanya nama-nama tertentu saja yang mendominasi, pada setiap kategori lomba, baik Mountain Bike (MTB) dan Road Bike (RB).

Ditataran senior, atlet lokal Lubuklinggau seperti Surya yang karib disapa Cuyak, telah menjelma menjadi pelatih lewat jam terbangnya. Nama-nama seperti Ade Setian, Debi, Vara, Otto, Risky, Galih, jadi penerus Cuyak.

Bahkan Vara menjulang top levelnya menjadi atlet nasional mengikuti ajang UCI MTB Eliminator World Cup 2024 di Palangka Raya Kalimantan Barat. Tahun 2025, Vara raih Perak Kejurnas XCO di Jogjakarta.

Ade Setian, sudah tentu unggulan utama tim putra, ajang Kejurnas Indonesian MTB National Championship juga tahun 2024 di Batam Kepulauan Riau, bersama Vara dan Risky. Itupun hanya segelintir yang tercatat oleh media ini, selama mengikuti ajang balap sepeda baik Lubuklinggau menjadi tuan rumah dua kali Pra PON ditahun 2019 dan 2023.

Kelayakan menjadi tuan rumah baik Pra PON maupun ajang internasional lain, pasti menghasilkan pengalaman dan nilai plus bagi Lubuklinggau. Tentunya, Bukit Sulap jadi ikon MTB di Pulau Sumatera, bisa di sulap menjadi Bukit Sulap Bike Park.

Kewajiban dan tanggung jawab torehan prestasi atlet balap sepeda Lubuklinggau, tentu berbanding dengan fasilitas pembinaan atlet dimaksud.

Di tahun 2023 lalu, Lubuklinggau pernah dilirik akan dibangun venue BMX oleh Ketum PB ISSI, bahkan cabor balap sepeda Lubuklinggau ditetapkan DBON oleh Kemenpora sezaman Menteri Amali.

Selayaknya, cita-cita ini dikonsepkan secara bersama dengan keseriusan. Toh, fasilitas olahraga jika dibangun dengan baik dan penuh standar, akan terpelihara puluhan tahun.

Ketum ISSI Lubuklinggau, Febrio Fadillah, dalam obrolan ringan tapi serius, menginginkan optimalisasi venue Bukit Sulap sebagai venue MTB. Tidak hanya berguna bagi atlet Lubuklinggau, sejalur Pulau Sumatera ini masih mau dan rindu MTB Bukit Sulap Lubuklinggau.

Konektifitas venue per venue pernah disimulasikan pada Pra PON 2023 lalu. Hasilnya, tentu membanggakan. Tinggal polesan pemerintah dan upgrade keseriusan yang belum tertanam bagi stakeholder olahraga di kota tercinta ini.

2027 mendatang, Walikota Lubuklinggau telah meyakinkan Lubuklinggau bersedia menjadi tuan rumah lagi pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel XVI di Lubuklinggau, setelah Porprov X tahun 2015 lalu.

Keinginan ini harus selaras dengan persiapan. Tidak hanya balap sepeda, tapi cabang olahraga lain, dengan berbarengan dan tanpa pilih kasih harus ditunjang dengan fasilitas mumpuni. Barang tentu, pembinaan atlet, sebagai regenerasi bagi pejuang olahraga KONI Linggau Juara harus dilakukan, dengan melihat usia atlet sekarang, bahkan sudah ada yang telah melewati ajang rutin Porprov lebih dari tiga kali.-*

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *